ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
BPJS adalah produk asuransi karya pemerintah yang katanya, nantinya[tunggu tanggal mainnya] akan dipaksakan untuk seluruh warga rakyat Indonesia untuk memiliki asuransi BPJS yang katanya demi kepentingan rakyat semata, alhamdulillah ternyata pemerintah peduli nasib rakyat negeri ini[betulkah?]. Harus/wajib diakui BPJS kalau umurnya belum dewasa[masih anak-anak?] wajar saja kalau masih ada [sedikit?] permasalah disana-sini lain halnya dengan perusahaan asuransi komersil[asing] misalnya, sampai ada perusahaan asuransi yang berumur lebih dari seratus tahun[asuransi prudential] jelas pengalamannya bukan main-main.
Kemudian juga wajar saja ada permasalah, mungkin juga karena dendam dari lawan politik, dimana warisan yang terdahulu ditinggalkan begitu saja diganti dengan kebijakan baru oleh pemerintah yang berkuasa saat ini, bisa jadi tak permasalahan pun akan timbuk komoditi politik karena persaingan kekuasaan. Mungkin saja kan? Yang lebih bebahaya lagi kalau para penguasa sudah bersepakan untuk bagi-rata. Mungkin produk pemerintah yang sangat bokbrok sekalipun akan disebut bermanfaat bagi rakyat, rakyat yang mana ya..
Masih ingat dikepala ini beberapa waktu yang lalu dimana para ulama mempermasalahkan tentang kehalalan produk BPJS pemerintah ini, para tokoh ulama pernah mengemukakan tentang ketidak transparanan penggunaan dana yang terkumpul untuk di invest dimana. Alih-alih mendapati penjelasan para netizen seolah-olah dikomando membuat opini ‘kalau para ulama gak kebagian jatah, makanya berteriak’, katanya. Secara pribadi saya membutuhkan asuransi memang untuk berjaga dari berbagai kemungkinan yang terjadi yang mengakibatkan saya tak lagi dapat memiliki penghasilan untuk biaya kesehatan atau untuk sekedar bertahan hidup menafkahi keluarga, tetapi melihat skema penerintah yang bersifat mengikat, dimana; ‘BPJS mengikat seumur hidup, dan pabila tidak dibayar akan menjadi akumulasi denda’, saya pribadi menjadi berfikir dua kali untuk ikut mendukuk program pemerintah ini :-( kalau perlu saya ikut saja dukung fihak yang mengharamkan BPJS karena pasti akan menyulitkan rakyat dengan aturan main seperti itu.
Apa sih repotnya buat sebuah produk kebijakan yang tidak membebani rakyat, sekali saja, bisa jadi kelak mungkin bukan lagi kebijakan tapi ketidakbijakan :-( bingung, rakyat demo malah dibilangnya demo bayaran. Ada kebijakan yang tidak bijak, malah disuruh dilihat sisi baiknya. Bukannya memperbaiki diri untuk memaksimalkan dalam usaha mensejahterakaan sesuai amanat undang-undang dan pancasila. Akhirnya saya lebih condong ke asuransi kesahatan umum/komersil/swasta. Di mana banyak pilihan paket produk asuransi yang ditawarkan beragam pula cashplan yang ada termasuk tambahan pilihan manfaat yang hendak diambil dengan besaran iuran/premi yang fleksibel waktu pembayarannya juga besaran yang disesuaikan dengan kemampuan. Jujur saja pasti kewajiban yang harus dikeluarkan jika dibandingkan dengan produk pemerintah yang bernama BPJS pastinya asuransi kesehatan komersil pasti jauh lebih besar. Tetapi saya pribadi merasa lebih nyaman karena dengan sistem yang lebih profesional dengan aturan yang sangat jelas[ini balik lagi ke kita apa kita bener-bener cari info dulu sebelum memiliki sebuah produk asuransi]. Baca juga tulisan saya yang sederhana tentang perbedaan-antara-bpjs-dengan-asuransi kesehatan.
image: viva.co.id |
Yang masih hangat dibicarakan[sampai saat tulisan ini dipublish], ada berita dibeberapa web berita lokal bahwa para buruh turun ke jalan menuntuk pembatalan undang-undang tentang BPJS dan memintak MK untuk melakukan uji materi, di lain tempat dan dilain waktu pula ada juga demostran yang mendemo kantor BPJS, hadeh.. apa mereka semua masa bayaran? Apa saya yang sedikit curhat disini juga bayaran? Seperti kata pepatah tak ada asap jikalau tak ada api. Akumulasi permasalan muncul kepermukaan dan menjadi buah pembicaraan, harus disadari ini bukan sekedar komoditi politik tapi harus diakui oleh kita bersama secara jujur memang masih ada permasalah yang harus dibenahi, jangan mengambil solusi pintas dengan pencitraan. Seperti dahulu yang dilakukan oleh suatu institusi pemerintah, dari berbagai survey didapat persepsi masyarat bahwa institusi itu paling korup dan paling borok. Eh bisa-bisanya, tampil dengan humas yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng dikedepankan, duh Indonesiaku.. kenapa kita mudah sekali dibodohi ya.
Ya ternyata permasalah yang ada ditulis diatas bukannya belum ditemukan solusinya, ternyata pemerintah siempunya produk mungkin sudah mendapatkan akar permasalah yang ada. Solusinya adalah…ya, iuran BPJS dinaikan. Dengan berbagai fakta dan alasan yang sempurna mendukung kebijakan bahwa iuran BPJS harus dinaikan. Padahal iuran BPJS ditahun-tahun sebelumnya pernah menjadi pemberitaan nasional pula, karena cukup besarnya tunggakan iuran. Katanya masyarakat maunya untung saja kalo ga sakit ga bayar iuran kalo sakit baru bayar. Benarkah? Kesannya menyalahkan ya, tipikal sekali :-(
Semoga apa yang saya ramalkan salah, dimaha pada suatu ketika kelak[bukan dialam mimpi] asuransi pemerintah menjadi payung yang melindungi rakyat yang tanpa pandang bulu dari berbagai resiko kesehatan. Dan rakyat lebih mendukung asuransi pemerintah daripada asuransi swasta karena berbagai keunggulan dan manfaatnya, bukan karena pencitraan, amin. Wallohualam.
0 Response to "" Info - ada demo buruh soal BPJS ada juga Iuran BPJS dinaikan! ""
Posting Komentar